Sabtu, 30 Juni 2018

#DibalikLebaran



Seiring meningkatnya usia, momentum lebaran bukan cuma soal berapa uang yang akan Gua peroleh aja, karena itu mungkin diri Ilyas 15 tahun sebelumnya. Tapi kini, ketika semuanya nampak bertransformasi menjadi lebih dewasa dimulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, Gua pun mencoba melihat momentum lebaran dari perspektif yang agak sedikit berbeda.


Wih, berat banget nih.

Kalian pernah kepikiran gak sih bahwa makanan yang biasa tersaji diatas meja makan dan meja ruang tamu itu cara memperolehnya bagaimana?

Ketika membicarakan hal ini, tentu bukan tentang berbicara mengenai ‘Ina Cookies’ atau ‘Biscuit Monde’ aja! tapi Kita juga berbicara mengenai perjuangan untuk cara memperolehnya.

Wih, masih berat juga gak nih?

Seumur hidup, pastikan Lu pernah denger quote “Ada banyak cara berpikir orang tua yang tidak dipahami oleh seorang anak” atau yang mirip-mirip dari ini. Kalo belom pernah sama sekali, silahkan masuk kamar orang tua kalian masing-masing. Lalu cari sajadah. Kemudian perlahan gelar dibawah kasurnya. Nah, tidurlah di kolong kasur tersebut sampai tahun 2025.

INI SERIUS CUY!

Kalo emang lu belum pernah denger, berarti elu orangnya gak kepo sama usaha orang tua. Kata-kata ini biasanya keluar ketika kita kepo dan orang tua berusaha menutupi segala kerja kerasnya.
Termasuk dalam momentum lebaran ini.

Coba diabsen, barang-barang dibawah ini ada gak?
  1. Rendang
  2. Ketupat
  3. Opor
  4. Semur daging
  5. Nasi
  6. Sayur
  7. Bakso
  8. Nastar
  9. Putri salju
  10. Sagu keju
  11. Kastangel
  12. Kacang
  13. Sirup
  14. Air mineral dus

Apalagi yah? yah pokoknya yang berhasil Gua absen ada segini lah, sisanya mungkin ada banyak. Tapi normalnya, setiap keluarga pasti formasinya minimal ada 5 item yang udah Gua sebutin diatas.

Selesai? Belum! Itu baru urusan ‘matengnya’. Sekarang kita bicarain ‘mentahnya’.

Biasanya, orang tua modern di Indonesia punya anak 3. Dalam suatu keluarga besar sampe tingkat Nenek-Kakek kebawah, setidaknya ada sekitar 20 anak-anak. Memberi uang THR tentu udah jadi budaya nih, bukan masalah gengsi sih tapi lebih ke saling memberi aja karena momentumnya pas. Kalo mau dipukul rata, kira-kira mereka semua bakal dikasih Rp. 20 ribu untuk uang thr nya. Ini itungan normalnya loh ya, malah kadang banyak yang lebih dari ini budget ngeluarin uang mentahnya.

Apalagi yah keperluan lebaran?

Makanan udah, uang udah. Ohiya, baju.

Berangkat dari sunnah Rasullah yang menghendaki memakai pakaian terbaik saat hari raya, banyak orang yang menyambut seruan ini. Membeli baju dan celana baru, bukan cuma untuk keperluan sholat ied aja tapi juga disekalianin buat baju ‘pergi’ sehari-harinya. Malah kalo mau disekalian juga, sampe sendal/sepatu dan keperluan baju daleman pun masuk kesini. Kalo dipukul rata, yah rata-rata dalam suatu keluarga modern tiap orangnya bisa punya 3 item keperluan sandang baru lah ya. Entah itu baju, entah itu celana ataupun baju dan celana.

Sandang udah, pangan udah, papan juga udah ada dari kita lahir. Terus apalagi yah kira-kira keperluan lebaran tuh?

Oiya, bisa juga nih dimasukin budget ongkos ketika idulfitri berlangsung. Kalo emang saudara kita kaya keluarga modern lainnya, yah mungkin lebarannya sampe H+3 lah ya. Isinya pergi-pergi tuh kerumah saudara. Kita mah yang sebagai anak 90an gak kenal, cuma ikut aja sambil salim-salim. Isi obrolannya antar orang tua pasti. Keperluan disini mungkin udah termasuk uang mentah yang udah untuk 20 orang diatas yah, paling keperluan tambahannya untuk bensin kendaraan serta tetek bengek di perjalanannya aja.

Nah! Gua rasa sudah semua disebut nih. Lantas, tujuannya apa nih?

Selama lebaran, sejujurnya Gua kepikiran hal ini. Setelah berbelas tahun menjadi budak uang yang selalu memasang wajah memelas di depan saudara, akhirnya Gua memiliki gairah lain untuk dipikirkan tuk bukan hanya soal THR  aja, tapi tentang “total pengeluaran orang tua” dalam satu momen lebaran.

Menarik nih, karena judulnya menghitung-hitung uang. Usaha sedikit, pasti bisa ngitungnya. Yah, walaupun banyak melesetnya.

Anggap aja pemasukan orang tua didapat dari uang THR kantornya yang seringkali dianggap sebagai gaji ke 13 nya. Tapi menurut ke-sok-tauan Gua nih ya, ini semua pasti gak nutup dari awal untuk memenuhi semua kebutuhan yang udah Gua sebutin diatas. Karena sekali lagi, ini semua masih yang Gua liat aja jadi mungkin item yang gak terlihat justru malah lebih banyak uang yang dikeluarkan daripada yang biasa kita lihat.



-Bersambung-

0 komentar:

Posting Komentar