Rabu, 12 Oktober 2016

Keresahan MABA

Ketika kalian membaca tulisan ini, pastikan lu semua lagi duduk tenang dan nyaman yak! gini gini, gua mau cerita dikit di tengah kesibukan, eh bukan, di tengah kerja kelompok ini gua beraniin nulis buat sekedar ngeshare kegiatan yang udah gua jalanin 2 bulan belakangan ini yang menyandang status mahasiswa. Ga sekedar cerita, disini juga gua akan numpahin prasaan secara random ke kalian semua. Itu berarti, selamat! bahwa kalian semua itu orang orang yang gua percayain buat denger langsung cerita dari gua, tanpa bumbu bumbu tambahan dari perantara orang laen.

Percaya ga percaya, hari ini, 12 Oktober 2016, gua berhasil me-manage diri gua untuk ikut 4 kegiatan secara langsung dalam waktu yang sama. Kelar kuliah sekitar pukul 11, terus lanjut untuk ngerjain tugas sampe jam 3, lalu gua ketemu sama kakak mentor untuk latihan perlombaan UKMF yang rencana bakal sampe malem, ditengah tengah kerja kelompok gua izin untuk ngikutin rapat sebagai Ketua Korbid 4 di kepanitian inagurasi angkatan 2016, sebenernya di latihan perlombaan gua ditunjuk jadi ketua delegasi, yang artinya, gua punya tanggung jawab moral untuk nemenin anak anak gua buat terus latihan, adalah hal yang tabu kalo gua ilang ilangan, tapi setelah melalui proses birokrasi yang agak tinggi dengan kakak mentornya akhirnya gua diizinin buat ikut rapat inau. Sayangnya, pikiran gua pas rapat kemana-mana, gua malah kepikiran gimana nanti anak anak gua ditinggalin? pasti nanti pada musuhin gua atau gimana gitu. Terus abis maghrib juga gua ada acara kumpul mentor yang bahasanya itu urusan akherat, jadi gua harus nempatin itu diatas segala-galanya dalam kegiatan keduniawian gua. Belom lagi di Line udeh rame yang nanyain dan nyariin gua buat ikut rapat KMBU, suatu perkumpulan mahasiswa bogor unpad, kebetulan gua tergabung disitu sebagai panitia Unpad Goes To School yang secara tak tersirat juga gua dapet tanggung jawab buat 'kordinasiin' anak anak 16 yang ada di divisi gua, divisi translog. Oiya, gua juga belom ngasih tauin kalo gua saat itu lagi posisi puasa dan gak bawa makanan apa apa, fyi, sekarang itu udah jam 6 kurang gitu. Yaudah pada akhirnya gua cuma ikut sampe sesi perkenalan dan opening rapat, gue cabut. cabut.cabut. Pikiran gua cepet buat nyari tempat makan, kelar makan ala kadarnya gua langsung balik lagi ke kampus buat mentoring holaqoh di mesjid MRU di unpad. Ketemu temen temen baru, temen temen yang ngademin, yang kalo ngeliat senyum mereka aja bawaannya pengen mandi di kolam surga. Disitu untuk beberapa saat gua merasakan ketenangan, kedamaian.

Alhamdulillah, untuk acara holaqoh di mesjid ini gua ikutin sampe full dan ga ilang ilangan. Kelar sholat isya, gua langsung cabut ke tempat kosan temen gua buat lanjutin latihan MCS, sebut aja gitu, Moot court society, peradilan semu, dimana disitu kita semua dituntut buat ngeberkas selayaknya para penegak hukum di pengadilan. Gua putuskan untuk cepet cepet sampe, alhamdulillah gua tepat waktu dan latihannya belom mulai secara serius. Tapi kekhawatiran gua bener terjadi, gua serasa terasingkan disini, yah secara ga tersirat sih, tapi gua ge-er aja kalo anak anak pada ga seneng kalo gua ilang ilangan gini, apalagi gua punya tanggung jawab sebagai ketua. Tapi dengan pembawaan gua yang sok asik dan senyum senyum gua bawa santai aja dan SHOW MUST GO ON~~ latihan tetep latihan, pas seleksi peran untuk hakim, pengacara atau panitera gua ambil paling pertama! hawa kepercayaan diri gua terlalu mendewa disini, gabagus sih, yang lainnya pada latihan suara gua ga pake latihan, pokoknya gimana caranya gua maju paling pertama dan ngerasa nganggur sebagai orang pertama. Kelar seleksi peran, gua cabut lagi ke kampus. Iya, ke kampus, buat ikut rapat UGS tadi sebagai translog. Alhamdulilllah walaupun gua dateng telat, tapi kehadiran gua membawa semangat moral bagi yang lain, gua masih diterima baik disini, dan kakak tingkat selaku jendral jendral panitianya juga naroh respect ke gua. Seneng juga bisa ketemu temen temen SMA gua yang masih bisa ngajak ketawa diantara kegelapan, bukan karena mukanya yang gelap, cuma ya emang lagi sedikit aja lampu nya di venue itu. Selesai rapat UGS sekitar jam 10 dan gua langsung cabut lagi ke kost-an tempat kita latihan MCS, sampe pada akhirnya gua nulis ini semua.

Satu hal yang ingin gua bagi ke kalian, bahwa, gua ingin menekankan pada diri gua sendiri dan ke orang lain bahwa 'Gua seneng ketika diri gua bisa bermanfaat untuk orang banyak'. Karena, dimanapun gua berada, walaupun sifat asli gua kaya sampah, tapi setidaknya untuk satu dua kesempatan gua pengen bisa bermanfaat untuk orang orang di sekitar gua. Alhamdulillah banget gua bisa ngikutin ke 4 acara gua hari ini semaksimal mungkin, tanpa ada yang gua tinggalin, walaupun ngorbanin waktu maen gua dan waktu belajar gua. Gua urutin semua kegiatan gua dari yang mulai paling urgent, yang keberadaan diri gua paling dibutuhin, sampe ke yang 'kalo gua ga dateng pasti masih bisa jalan ni acara' gitu. Plis, tolong bentuk pemahaman di pikiran kalian bahwa gua cerita disini bukan untuk nyombongin, bukan. Tapi lebih ke berbagi keluh kesah aja serta pemikiran gua bahwa, sebaik baiknya manusia itu yang bisa membawa banyak manfaat bagi orang lain. Oiya, kalo ga salah dulu, gua pernah bahas tentang kepemimpinan disitu, sekarang semuanya jadi lebih jelas lagi. Gua bingung, kenapa gitu dengan diri gua yang 'kayak gini' amanah itu selalu dateng terus ke pundak? ada yang bisa ngasih jawaban? gini, saat ini singkatnya gua megang jabatan ini:

1. Ketua delegasi kelompok 1 MCS
2. (Mantan calon) ketua angkatan FH UNPAD '16
3. Koordinator PANWAS PRAMA FH UNPAD
4. Koordinator sekbid 4 Inagurasi FH UNPAD '16
5. Koordinator divisi debat PLF region jatinangor
6. Ketua kelas Bahasa

Itu baru sebagian, belom dihitung dengan ketua ketua kelompok pelajaran lain. Emang sih motivasi gua itu ingin bisa bermanfaat bagi orang lain. Cuma pada titik selanjutnya, gua takut. Takut jadi orang zolim yang nyelewengin jabatan. Yang ga amanah. Yang ga maksimal. Padahal di satu waktu tertentu gua juga dibutuhin bagi orang lain. Yah, seandainya diri ini bisa dibelah...

Kamis, 11 Agustus 2016

Essay Kaitan islam dan nasionalisme Indonesia

Agama islam merupakan salah satu agama samawi di bumi ini yang jumlah pemeluknya mencapai 1 miliar umat manusia atau ketiga terbesar setelah agama Kristen katolik dan Kristen protestan. Besarnya jumlah pemeluk agama islam menyebabkan banyaknya pemikiran dan pendapat yang muncul ke permukaan tentang berbagai macam issue: Terorisme, liberalisme dan nasionalisme islam di indonesia. Nama terakhir yang disebut juga menarik untuk dibahas karena banyak pendapat para ulama yang menyatakan bahwa nasionalisme atau rasa kecintaan terhadap tanah air adalah suatu hal yang salah, mayoritas berpendapat bahwa nasionalisme dibuat hanya untuk kepentingan penguasa barat. Selain itu, banyak juga para ahli tafsir yang berpendapat bahwa rasa kesatuan umat islam wajib didasarkan pada ikatan akidah, bukan  pada ikatan kebangsaan, seperti nasionalisme islam di indonesia sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat ini:
ِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara(QS al-Hujurat:10)
Ayat diatas memiliki arti bahwa umat islam adalah bersaudara, yang diikat oleh kesamaan akidah  islam (ideologi), bukan oleh kesamaan bangsa seperti lazimnya ide yang diutarakan paham nasionalisme. Namun benarkah islam secara tegas melarang umat nya untuk menganut nasionalisme? Berikut beberapa statement penjelasan tentang islam dan nasionalisme.
·         Pembahasan
Yang pertama, negara Indonesia dibangun berdasarkan asas bhineka tunggal ika yang memiliki arti berbeda-beda namun tetap satu jua. Bahwa sejak zaman kemerdakaan dahulu negara Indonesia bukan hanya dihuni oleh umat islam saja, tetapi juga termasuk di dalamnya umat agama Kristen, budha dan hindu. Para intelektual muslim, sebut saja nama Agus Salim dan HOS Cokroaminoto seorang negarawan nasionalis dan teguh memegang ajaran islam pada masa pra kemerdekaan. Tahun 1932 terjadi perbedaan pendapat antara soekarno yang memegang paham nasionalis sekuler dan Muh. Natsir yang memegang paham nasionalis islam dalam menentukan dasar negara indonesia. Pada akhirnya, para cendekiawan nasionalisme islam di indonesia tersebut harus berlapang dada akibat pertimbangan bahwa Indonesia adalah negara yang mayoritas agamanya adalah islam, bukan negara islam, sehingga dasar negara yang mengedepankan tentang agama islam harus dikesampingkan dahulu. Namun sebagai gantinya, nilai-nilai luhur islam tetap dimasukan ke dalam UUD 1945 dan Pancasila. Semua itu dilakukan demi menjaga persatuan negara Indonesia dan satu visi yang sama yaitu untuk kemerdekaan Indonesia sehingga belanda pun harus angkat kaki dari negara Indonesia.
Yang kedua, allah  telah menjadikan agama islam sebagai rahmatan lil’alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Bukan hanya bagi umat islam saja. Jelas, bahwa sudah semestinya agama islam bisa membawa banyak manfaat dan kedamaian bagi kehidupan bermasyarakat. Dengan zaman yang terus berubah cepat dan arus globalisasi yang semakin tinggi, maka agama islam pun juga bisa memposisikan dirinya sesuai dengan  perkembangan dunia saat ini tanpa harus mengorbankan aturan aturan mutlak dari Allah SWT: agama islam yang dinamis.
Mencintai negeri sendiri adalah bagian dari islam sebagaimana dahulu rosullah saw mencintai tanah makkah dan madinah sehingga kedua kota tersebut diabadikan dalam salah satu ayat al quran yang bermakna 'kota suci' umat muslim. Sudah tentu kita sebagai warga negara indonesia berbakti terhadap nusa dan bangsa serta wajib untuk memajukan bangsa indonesia dengan cara yang benar. Sehingga, yang harus dipahami dan digarisbawahi ialah, bahwasannya kita boleh dan dipersilahkan untuk mempunyai rasa cinta terhadap negeri sendiri (nasionalisme islam di indonesia), tetapi jangan sampai rasa cinta tersebut mengalahkan rasa cinta kita kepada sang pencipta Allah SWT.
·         

Senin, 08 Agustus 2016

#ULYADAMASAMARA

Keluarga gua termasuk yang terbesar untuk jumlah anggota nya: baik itu di skala lingkungan gang, RT, RW ataupun di keluarga besar. Tapi anehnya, walaupun orang orang nyangka keluarga gua itu rame banget ternyata kenyataannya enggak juga. Udah 2 tahun ini dirumah cuma tinggal gua, sama 2 orang adek gua, 3 kakak gua udah gak aktif tinggal dirumah lagi karena pada sibuk kuliah. Tinggal berlima dirumah itu gua ngerasain sepi yang bener sepi, padahal, nun dekat diluar sana, rumah dengan jumlah 5 orang itu termasuk 'banyak'. Nah, kesepian gua ini makin sah karena kakak gua yang pertama sudah mengikhlaskan jiwanya, pengabdiannya serta badannya kepada cowok lain secara sah di depan mata gua sendiri. Terharu.


Tugas maha penting seorang ilyas muttaqin: memastikan CPP aman menuju ruang akad.
Disaat gua lagi terisak haru, bapak gua tetap tegar menandatangani bukti pelepasan anaknya kepada cowok lain.

Bisa gua pastikan, dalam 25 tahun umur nya baru sekali ini kakak gua merasakan hangatnya bibir cowo mendarat di keningnya langsung.


Sejujurnya, gua ini termasuk orang yang mellow. Tapi sifat tersembunyi gua ini berhasil gua tutupin dengan tingkah lagu gua yang konyol dan sering ketawa ketawa sendiri. Makanya, belom ijab qobul dimulai, gua udah nangis duluan. Serasa pengen berhentiin waktu karena gak rela kakak gua diambil sama cowo laen, enak aje. Jadi gini, saat masuk waktu akad nikah, gua langsung nyari posisi belakang yang ketutupan sama orang lain sekaligus enak buat ngeliat prosesi akad dengan jelas. Kenapa gua ngambil posisi belakang? karena gua tau pasti gua bakal nangis nih. Eh bener, baru pembacaan tilawah aja gua udah nangis, padahal akadnya masih sekitar 15 menitan lagi, untungnya banyakan kantong air mata gua dibanding kantong air mata kangguru, jadinya full prosesi gua bener bener nangis, nangis yang terisak isak. Sampe rasanya, abang gua yang saat itu ada di samping gua pengen gua peluk, momen yang seumur hidup pun gua gak pernah gitu meluk abang gua, sayangnya itu semua cuma wacana aja, gua masih terlalu malu buat meluk abang gua. Singkatnya, biarlah ancur rasa malu dan gengsi gua diliatin orang nangis dibanding meluk abang sendiri di momen momen sakral gini.

Ini wajah sedih karena anak nya udah harus pisah yah, bukan wajah sedih karena pusing bayar katering
"Bi, tadi malem gak lupa korek kuping kan? eh maksudnya, maafin ulya ya.."
Jeng jengg, cincin pernikahan pun sudah bisa dipamerkan. Ini bukan cincin lord of the rings ya, jadi gausah dipamerin ke gandalf.
Dan teuya pun secara resmi terlepas tanggung jawabnya dari keluarga, karena doi sudah punya keluarga baru.

Ulya amalia namanya, mahasiswi S2 program magister HI UI 2015. Orangnya alim, rajin sholat, muslimah, rajin ngaji, rajin duha, rajin puasa daud sampe akhirnya gua nyamain kualitas ibadah kakak gua kayak seorang sufi. Agak berlebihan sih cuma menurut penilaian gua ya begitu. Dipikiran gua, pernikahan kakak gua nanti bakal berjalan kaku dan full religius semua. Tapi semua itu runtuh ketika saat persiapan pernikahan gua malah dibeliin baju model vest, yang notabene nya baju barat, bukan baju adat/baju gamis putih. Yang gua kira kakak gua bakal make no make up dan jilbaban panjang sampe udel, ternyata pas hari H malah kaya mempelai wanita pada umumnya: Ya make up, ya make gaun, ya jilbabnya ga panjang, ya gitulah. Trus gua juga merhatiin live music nya, gua kira minimal kakak gua ngundang Senada atau Ruhul jadid gitu yang grup nyanyi lagu nasyid atau islami, atau sederhananya nyetel murotal quran lah. Eh ternyata enggak, yang diundang kebetulan anak anak band UI dan lagu lagunya juga lagu pop andelan inbox/dahsyat kaya lagu tulus, so7 pokoknya jauh dari lagu lagu islam dah, boro boro hadad alwi, maher zein aja kayaknya ga ada. Disini akhirnya gua memberikan kesimpulan bahwa, sebenernya agama islam itu dinamis, yang gak terlalu kaku dan selalu cocok untuk ngikutin perkembangan zaman. Asal gak melenceng dari aqidah dan aturan tertulis dalam al quran dan hadits, ya gak masalah. Alhamdulillah sepertinya kakak gua dan kak dama, dibantu oleh tante vivi selaku ketua panitia lalu didorong oleh supervisi dari umi-abi maka pernikahan yang keren ini pun berhasil dilaksanakan dengan baik dan sempurna!

Ini nih yang diluar perkiraan, ternyata sampe ada pesta kembang api juga, keren!
Kesan kaku dan 'itu itu' aja juga ga berlaku, yang biasanya pengantin cuma duduk aja di pelaminan, disini malah pengantinnya yang jalan nyamperin para tamu!

Kirain bakal ada acara ngaji bareng anak yatim atau opick on the stage, ternyata enggak:((


Sebelum kakak gua 'di apa apain' dalam waktu 4 jam kedepan, mending gua nyosor duluan ah!


Pada akhirnya, gua harus merasakan bahwa mulai malam nanti kamar bawah udah gaada kakak gua sedang tidur tiduran lagi, kalo pun ada, dia pasti lagi tidur tiduran dengan 'cowo barunya'. 18 tahun tinggal seatap pada akhirnya memaksa gua mulai harus nerima kenyataan kalo ternyata gua gak boleh egois maksa beliau dirumah terus, karena sejujurnya hati kecil gua masih gak rela dan sedih banget. Yak, 31 Juli 2016 bertempat di Gema Pesona Contry Club menjadi saksi kebahagiaan sekaligus kesedihan yang bener bener menjadi momen paling emosional dalam hidup gua.


Selamat datang kak dhama! keluarga baru di keluarga besar ini.
Kostum terbaik untuk acara yang terbaik pula!
 Selamat menikah Teh ulya dan Ka Dhama! Doa adikmu yang ternakal ini selalu menyertaimu, semoga bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah




All photo by:Thepotomoto

Selasa, 10 Mei 2016

Ternyata, SNMPTN ITU NYATA JENDRAL!

Kenalin, nama gua ilyas muttaqin. Seorang tipe cowok yang susah serius tapi sedikit ambisius. Susah dengerin kata orang tapi pengen banget didenger kalo lagi ngomong. Punya banyak ide tapi miskin eksekusi. Idealis banget sampe sampe gak suka kalo kerjaan dia didikte orang. Sifatnya keras kalo lagi berargumen tapi lembek kalo udah bercanda. Yang jarang bercinta tapi paham banget soal cinta.
Yang sebenernya punya banyak kelebihan tetapi selalu merasa gapunya apa apa di depan orang orang. 

Seneng banget gua punya pembaca kayak kalian!! Jujur sebelumnya kan udah gua jelasin yah kalo blog ini umurnya udah hampir 5 tahun dan tetep terhitung hingga kini. Diluar karena kalian yang sering baca blog gua, motivasi utama gua buat nge blog itu ya pengen berbagi keseharian gua aja yang unik dan bisa dibilang beda. YOI. Gua PD banget kalo emang hidup gua beda banget sama lu lu pada. Saking bedanya gua kalo tidur aja melek.

Masih inget banget gua dulu masuk SMAN 1 Cibinong. Lagi lagi gua beda sekolah sama kakak kakak gua yang pada di SMAN 1 Depok, iya sih sama sama smansa tapi kan, ya gitu. Semua nya menuntut ilmu kearah barat gua malah ke timur berangkat naek angkotnya. Tapi sebagai laki laki gua gak nyerah, terserah internal keluarga gua mau komentar gimana yaudah gua siap nerima dan gua pertanggungjawabin semuanya. Gua masuk Mayat, terus daftar sama nyokap, terus karena gua kena kurikulum 2013 jadi langsung penjurusan yaudah dengan pedenya gua langsung bilang "IPS" di depan guru admistrasinya. Kaga ada diskusi sama nyokap bokap, kaga ada deal dealan kaga denger masukan dari yang laen laen gua langsung mutusin saat itu juga kalo haluan gua itu IPS. Bukan milih IPA kaya anak anak laennya yang disuruh orang tua. Bukan milih Ipa karena pengen masuk kedokteran. Bukan milih IPA karena cuma sekedar gengsi atau mandang anak IPS itu isinya bandel bandel semua. Ya it's oke, alhamdulillah nyokap saat itu terima terima aja, Reaksi bokap cuma agak nyindir dikit. Tapi bagi gua gak ngaruh, karena gua hidup sebagai lelaki ya kayak awal aja. Keputusan gua yang buat dan gua siap pertanggungjawabinnya.

Ternyata emang bener dimana pun kita berada yang nentuin itu kita sendiri. Walaupun lingkungan gua 'IPS banget' tapi sampe saat ini gua bisa mastiin bibir gua masih suci dari filter rokok atau kaleng bir, serius. Nongkrong ya nongkrong, ngobrol ya ngobrol, maen ya maen, tapi gua gak ngerokok dan alhamdulillah gua masih dapet temen serta masih gaul juga. Terus gua juga 'cukup' bangga jadi anak rohis sekaligus anak mesjid cowok satu satunya di IPS wkwkwk temen temen gua juga masih nerima gua sebagai teman yang asik. Jadi kalo bisa disimpulin nih yak, pertemanan gua selama 3 tahun ini komplit dah lu mau temen yang hafidz quran gua punya! atau temen yang, maaf, pernah melakukan adegan dewasa juga ada. Yaitu kuncinya, ambil yang baik buang yang buruk lalu berdirilah di tengah tengah. EAKKKK hahahaahahaha

Tapi mengarungi masa SMA dan berjurusan di IPS itu gak gampang. Sebagai anak yang selalu berlangganan di rengking 10 besar gua jadi miskin kompetitor yang selalu macu buat kejar prestasi. gua malah cenderung bercanda dan maen hahahaha. Otomatis, di SMA gua cuma mengeluarkan kemampuan gua kira kira.... ya cuma 40% lah-__- serius. Gua di SMA jarang banget belajar, cuma modal aktif doang di kelas jawab jawab pertanyaan dari guru dan sering nanya. Sisanya cuma rajin ngerjain tugas on time dan ngerjain PR, udeh. Tiap ulangan jarang belajar. Tapi alhamdulillah nilai gua bagus bagus dan sering masuk 10 besar. Bandel boleh, tapi juga harus ngotak. Gituh.

Pas kelas 3 SMA gua masih tetep santai dan berusaha untuk gak peduli kalo sebentar lagi gua mau UN. Orang tua gua juga tampaknya 'nyuekin' gua, beda kaya dulu dulu pas gua kelas 6 atau pas kelas 3 SMP yang selalu diingetin belajar dan dibawelin tentang masa depan yang bakal disuruh nyangkul kalo ga dapet sekolah negeri. Sekarang mah udah enggak, mungkin bokap nyokap udah capek. Kakak kakak gua juga no comment saking pada capeknya. Justru itulah sifat manusia, disaat ga ada yang bawelin dan ga ada yang marah marahin suruh belajar, disitu gua mulai risih. Gua malah kangen pengen di ingetin belajar dan diancem ancem suruh nyangkul tinggal di Cinangneng kalo ga dapet sekolah negeri.

Gua baru sadar ternyata strategi bokap nyokap itu mereka maen psycho intimidate. Apasih itu? ya menurut bahasa gua sendiri sih mereka nyerang gua make sisi psikologis, berhubung doi banyak belajar dari kisah gua dulu dulu yang semakin diingetin belajar malah semakin males mereka malah cuekin gua deh jadinya dan gak pernah wanti wanti. Dan alhamdulillah, gua yang terlalu risih karena merasa ga ada yang marahin mulai buka buku buku dan beli buku MAKE UANG SENDIRI! bayangin tuh. Gua beli buku detik detik UN dan buku apa ya pokoknya yang tebel gitu dah buat UN. Semua nya gua lalap abis kecuali matematika hehehee. Gua juga bela belain sampe 3x kerumah temen SD demi berguru MTK coba. Terus gua selalu jb jb kalo ada anak anak belajar bareng UN pokoknya gua kondisiin buat masang target minimal 5,5 dah. 

Oiya fyi, dari awal gua udah kesepakatan sama nyokap untuk gak ikut les karena 3 hal berikut:
1. Gua kesian sama ekonomi keluarga yang udah susah nguliahin 3 orang anak + nyekolahin 2 orang eh ditambah ngelesin gua 3 juta, duit dari mana coba segitu.
2. Gua waktu kelas 3 SMP pernah ikut les dan hasilnya useless banget dari sisi akademik. Nilai gua biasa aja, gua les cuma nambah temen.
3. Hampir mirip sama point 2, gua ngerasa anak anak yang les juga sama aja kaya yang gak les. Akademik anak anak les juga standar ga ada bedanya mereka les / kaga. Kasarnya, gua masih bisa nyetarain lah sama anak anak les yang tarif nya 5 jutaan juga wkwkwk


Suasana pembagian nilai UN yang katanya ips banget.

Nah berangkat dari hal tersebut gua otomatis kagak ngambil les di kelas 3. Gua beda sama kakak-kakak gua yang pas kelas 3 SMA pada les semua. Yah, be a different is good menurut gua. Dan hasilnya, gak terlalu ngecewain. UN gua nilainya rata rata 7 dan gua overall puas paraah ga ada yang dibawah 5.5 bahkan MTK yang gua takut takutin selama ini, yang gua baru bisa ngerasa bisa ngerjain. Pas jaman jaman TO atau UAS gua cuma bisa ngerjain MTK 10 soal doang sisanya gua berserah diri. Tawakkallahu. Tapi makin kesini gua makin menutupi kekurangan gua sebagaimana temen temen gua menutupi setiap aib gua, yagituuu. Puncaknya pas UN CBT hari ketiga 1 jam setengah gua fokus ngerjain MTK dan tetep sibuk sampe akhir waktu. GILE GAK TUH? pertama kalinya merasa bisa MTK ya pas UN dan hasil akhir pun kebayar, mungkin bagi lu nilai gua kecil tapi di mata gua nilai ini terasa cukup besar. Gua dapet MTK 62.5 naek 2x lipat dari TO terakhir. 

UN KELARRRR!! tinggal nunggu SNMPTN. Gua mulai prepare, eh engga deng, persiapan gua cuma formalitas aja abis gaenak yang laen pada langsung daftar les sebulan buat SBM, yang laen udah siap siap fisik buat angkatan, lah gua? masih sibuk ngurusin buku tahunan sekolah, tapi gapapa deng. Pelan pelan gua ikut ikutan TO SBM biarin norak juga h-40 hari mau SBM gua baru liat jenis jenis soal SBM, gua baru tau apa itu TKD atau TPA. Cuek aja. Masih h-40 ini.

Sampe akhirnya, pengumuman SNM pun tiba. Sehari sebelumnya bokap nyokap gua udah mulai ngasih petuah yang sebenernya sama persis kaya sabda sabda sebelumnya, cuma untuk SNM gua masih lebih aman karena patokan nya ada di abang gua yang gak lolos SNM. Ikut SBM terus mandiri kemana mana. ga lolos. nganggur setaun. Tapi dia bener ngebuktiin kadar cowoknya, taun depannya dia berhasil ke ITB teknik sipil. Tapi di SNM gua cukup tenang aja seenggaknya kalo pun ga lolos juga gua derajatnya udah sama kaya kakak kakak gua yang gak pernah lolos SNM, yah bisa dibilang seleksi rapot gini masih jadi mitos lah bagi keluarga gua. Jadi keluarga gua pun gak terlalu ambil pusing di SNM dan lebih arahin gua fokus ke SBM. 

Udah dapet jaminan ga ada embel embel suruh nyangkul, tetep aja gua deg degan. Gua sengaja gak ambil pusing ngeliat hasil UN di rumah. Gua cabut kesekolah karena nyari suasana aja, disamping gua juga nyari wifi disana. Tiap jam nya gua tungguin dan gua itungin udah kaya anak TK mau buka puasa maghrib, atau kaya cowo cowo sok ganteng yang lagi mau gebet cewe. Yagitu, selalu menantikan dah. Pada akhirnya gua ngambil SPOT di ruang satpam. Kenapa ruang satpam? karena selain gua butuh menyendiri karena kalo meriksa di tempat keramaian terus gua ga lolos gua bakal malu, disana juga ada colokan dan dekat dengan wifi, jadi cocok. 1 menit sebelum jam 1, gua minta izin ke grup wasap keluarga untuk doanya dan minta maap kalo gua ada salah. klise abis. JAM 1 PAS!! Gua cek grup wasap kelas udah mulai rame ngomongin hasil. Ada yang keterima ada yang down dan ada juga yang udah mulai bijaksana. Sedangkan ilyas muttaqin? Ow ow oww masih terlalu takut untuk buka bung. Disitu gua cuma bisa ngucapin selamat selamat aja dan nyemangatin temen yang gak lolos. Pas gua masuk ke web, gua makin gemeteran. gemeteran yang bener gemeteran. Gua udah gak inget nama nyokap bokap, pandangan mata gua udah kabur takut untuk liat hp. Tapi gua beraniin diri buat ngetik masukin ID gua. Ajaibnya gua lancar lancar aja di web itu kaga ada down sama sekali. Pas mau mencet final nya gua makin gemeteran sampe mau neken aja meleset terus kaya nginjek pisang di lantai. eh itu kepleset. Rasa deg degan gua serasa mau naek hysteria yang udah ada bunyi "wunggggg" nya. Pas akhirnya tangan gua berhasil menggapai tombok OK gua merem, dan ketika gua melek muncul tulisan kaya gini:


ALHAMDULILLAH! ada warna biru yang konon itu artinya lolos. Gua reflek langsung close tab tanpa baca seluruhnya. Gua langsung tereak di pos satpam saat itu juga. Fyi, pos satpam sekolah gua lokasinya deket jalan raya yang sampingnya banyak abang abang dagang. Gua sih cuek kaya anak 3 taun lagi EE dicelana. Rasanya pengen langsung nari dansa tapi gua gaada partner untuk berbagi kebahagiaan. Gua pengen langsung ngabarin ke grup wasap kelas tapi gua belom mastiin gua lolos atau engga, gua masih shock saat itu. Akhirnya buat mastiin gua buka lagi itu web dan gua baca alhamdulillah bener lolos FH UNPAD di pilihan pertama gua. Saat itu juga gua langsung ngabarin ke semua grup wasap kelas gua dan sodara gua yang kebetulan chat siang itu. WHOAAH gua legaaa. Karena udah gaenak sama yang udah nyiptain gua, gua langsung mau OTW ke mesjid sekolah buat sholat sunnah syukur. Pas di perjalanan gua ngeliat guru, spontan gua laporan kalo gua keterima, padahal si ga guna banget tapi rasa rasanya gua pengen berbagi kebahagiaan guaa!! Gua hari itu juga belajar untuk ngolah emosi gembira gua buat ngehormatiin temen temen yang gak lolos SNM juga buat ngurang ngurangin prasaan sombong yang ada di hati. Manusiawi sih, makanya hari itu juga gua langsung belajar bijak. Ya bijak nya masih level average lah belom sampe bijak yang langsung berkoar koar di line gitu. Bukaaannnnn.

Bicara SNMPTN, kita bukan cuma belajar keberuntungan aja. FIX gua kesel kalo lagi baca timeline di line atau pendapat orang yang bilang anak anak SNMPTN itu orang yang modal hoki aja. Gini ya, mungkin iya beruntung salah satu point pembantunya, tapi disitu juga ada point nilai rapot, portofolio prestasi dan itungan algoritma yang rumusnya udah dipegang sama PTN masing masing. Oiya satu lagi, doa. Doa orang tua dan doa pribadi. Sebelum kalian ngira anak SNM cuma modal beruntung doang, instropeksi lagi kalo kalian ga lolos itu doa kalian selama ini gimana? sholatnya? ibadahnya? point untuk dekat dengan pencipta itu penting. Kenapa cewe haid suka marah marah dan cenderung suka 'kesambet'? karena mereka ditakdirin untuk gak boleh sholat dulu selama masa masa itu. berhari hari gak deket sama tuhannya otomatis kondisinya juga aneh. Ya itu juga mungkin point nya. Gua gatau anak anak lain gimana, tapi bagi gua pribadi point point atau nilai lebih yang gua rasa, alhamdulillahnya gua bisa dapet SNMPTN itu karena point ini:

  1. Gua seneng organisasi. 3 tahun gua nyemplung buat ngurusin hajat orang banyak, bahkan pas kelas 3 disaat yang lainnya udah mulai sibuk belajar gua tetep cuek sama belajar gua dan lebih asik buat ngurusin orang orang, hajat orang banyak. Gua punya pemikiran, gua lebih mending ninggalin waktu belajar daripada ninggalin kewajiban hajat orang banyak. Mungkin berkahnya disitu.
  2. Masih sama kaya point 1, karena gua seneng organisasi dan gua jarang belajar, gua coba cari hobby lain yaitu ikut lomba lomba. Lomba yang ga make otak atau make fisik, lomba apa itu? lomba debat. Iya, lomba yang cuma modal ngomong ini berhasil gua taro di 3 syarat SNMPTN buat point prestasi. 
  3. Ibadah itu penting, jangan jadiin ibadah sebagai kewajiban tapi jadiin sebagai kebutuhan. Kalo udah bisa jaga sholat ya nambah jadi bisa sholat di mesjid jamaah. Kalo biasanya abis maghrib nonton Berpacu Dalam Melody ya coba sekarang jadi Berpacu Dalam Bismillah, lah apasi-__- maksudnya coba isi buat ngaji. Kalo punya uang sisihin buat orang yang ga mampu, yah minimal jajanin adek lu lah yang sepele sepele doi juga udah seneng.
  4. Point terakhir nih, doa orang tua. Perbaikin hubungan sama orang tua. Doa orang tua itu penting sadar ga sadar, makanya sebelum gua buka web gua minta maap dan minta doa restunya. Tenang aja doa orang tua ga semahal les yang harganya jutaan kok, doa orang tua gratis. Gih banyak banyak minta.
Ke 4 point itu, mungkin ya mungkin, menurut pandangan gua yang alhamdulillah bisa ngebiruin web SNMPTN untuk nama gua. Alhamdulillah juga gua bisa ngebuktiin gua sebagai laki sejati yang bisa pertanggungjawabin semua yang udah gua ambil dan ngebalikin kehormatan gua di mata keluarga hehe. Buat yang belom lolos, tetap semangat di SBM semoga masukan gua di point nomer 3 dan 4 bisa ngebantu! buat adek kelas yang baca, semoga termotivasi yak. Dan buat kalian yang diluar itu semua, semoga tulisan ini bisa menginspirasi dan menghibur. 

Gua ilyas muttaqin lelaki 7 rasa pamit~




{{KJ UN MASUK SINI))

Hellow gaes kenalin, anak baru kelar UN nih. inspirasi hari ini di dapet dari sebongkah status yang gua temuin tadi siang, konon status ini gua tulis 7 tahun yang lalu dalam kondisi alay. Bisa cek gambar dibawah:


Alhamdulillah gak kerasa sekarang gua udah pantes buat bilang:

 "BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, SAYA SIAP MASUK KULIAH"

Emang berbau skandal dan ngakak sih. Ngomongin UN itu gak bakal ada abisnya, bakal selalu muncul anak yang tiba tiba jadi sepandai Aa' Gym kalo menasehati, atau seluas Bachtiar Natsir kalo berilmu agama dan senyaring imam imam teraweh kalo lagi ngaji. Mesjid juga tiba tiba rame sama jamaah ingin UN. Tromol mesjid juga mendadak banyak keisi sama jamaah yang tiap infaq selalu nutupin tangannya biar ga dikata riya. Nyokap Bokap juga rasanya senyum mulu ngeliat anaknya tiba tiba jadi gercep banget ngebantuin kerjaan rumah berkat slogan "Restu orang tua restunya allah".

Yaiya, itu semua gak salah sih. Yang salah banget itu kalo kalian udah mencoba perilaku diatas terus ujung ujungnya make KJ juga. Wadaw

Buat yang gatau KJ itu apa, KJ itu akronim dari istilah Kunci Jawaban. Jadi gua bisa tegasin kalo yang namanya KJ itu jelas salah. disini gua bakal ngasih alesan + FAQ kenapa make KJ itu salah dan percuma banget, semoga yang setuju semakin dikuatkan, dan yang tidak setuju semakin ditunjukan kebenaran.

1. "GUA TAKUT KALO NANTI NILAI UN GUA JELEK DAN NGECEWAIN ORANG TUA GUA"

Mungkin ini alesan yang paling sering di denger ya dari para penggemar KJ. Gini gini, secara teori kan udah sering dipublikasiin sama pemerintah kalo nilai UN itu yang nentuin kelulusannya sekolah. Jadi, sejelek apapun nilai yang elu dapet pasti bakal 'disulap' sama guru guru disekolah. Minimal, walaupun nilai lu jelek bakal dipaksain banget lulusnya sama sekolah. Intinya? ya elu bakal lulus lulus juga, jadi gausah khawatir kalo ga lulus.
Point ngecewain orang tua itu menurut gua basi banget yak. Entah ortu gua aja atau gimana, Alhamdulillah gua punya ortu yang idealis jadi mau nilai gua bagus/jelek ya doi biasa biasa aja seenggaknya dia percaya gua bisa tanggung jawabin itu semua. Kalo menurut gua, dibanding ngeliat hasil UN lu yang jelek justru ortu lu lebih sedih ngeliat elu ngerjain UN tapi make kunci jawaban.
Berarti apa yang harus kita lakuin? YA BELAJAR. Gausah ngoceh kurikulum 2013 berangkat pagi pulang sore tapi path nya masih sering update tempat tongkrongan. Gausah banyak kecot ngaku kehidupannya statis kaya robot tapi dikit dikit refreshing. Kalo emang udah mau UN atau kelas 3, ya kurang kurangin maennya, dikit dikitin ego "taun terakhir nih buat sensasi ah". Kurang kurangin deh ye.

2. "NILAI GUA HARUS BAGUS BIAR GUA TEMBUS SNMPTN DAN DAPET PTN YANG GUA PENGEN"

Kalo denger ada orang yang ngomong gini, rasanya pengen banget langsung ceramah. Serius dah. Lu belajar PAI atau pelajaran agama dari SD, terus SMP sampe SMA total 12 tahun, tapi masih gak paham paham tugas nya malaikat roqib atid ngapain, atau munkar naqir nanti nyiapin kejutan apa di alam kubur kita. Terus kita juga gatau nanti malik bakal buka pintu neraka lebar lebar ga buat kita karena make KJ. Heleh
Visi "Gua harus dapetin apa yang gua mau apapun caranya" kayaknya harus di ilangin banget dah yak dari sekarang. Ayo, bangun idealisme nya dong. Katakan kalo salah ya salah. jangan suka ikut ikut orang. Percaya deh, ngedapetin sesuatu tapi dengan cara yang dzolim itu bakal berat banget buat kita nanti: di dunia, alam kubur sama di akherat. Katanya sering ngeliat orang yang korupsi, katanya benci banget liat orang pelesir make uang rakyat, tapi secara sadar kita juga ngelakuin kaya begitu. 
Terus gimana kalo ternyata gua udah jujur banget nih, tapi gara gara itu gua gak lolos SNMPTN, ya karena di paragraf ini lagi pendekatan agama, ya silahkan hayatin aja ayat al-quran ini.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة: 216)


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)

3. "LAH GUA MAH CUMA IKUT IKUT AJA LAGIAN JUGA CUMA DIKIT GUA MAKENYA"


Ibarat makan daging anjing, mau lu makan sedikit sama banyak juga jatohnya ya najis. Sama aja kayak kasus gini. Mau lu make cuma sedikit atau banyak KJ nya yaa tetep aja lu salah dan gaada pembelaan disini.






Dengan semua alasan diatas, masih yakin mau make KJ?

Sabtu, 23 Januari 2016

Manfaat instagram... bagi ilyas muttaqin.

Sebutlah gua ini orang yang berpendirian kuat. iya bener, karena pada faktanya gua berani bersumpah sampe dengan detik ini tulisan ini dibuat bibir gua sama sekali belum pernah kena filter rokok. Padahal kenyataannya, temen temen gua yang ngerokok itu banyak banget. Sebanyak kalo kamu ngirim emot muah muah ke gebetan kamu lah. Sebenernya gampang aja sih kalo emang gua jadi seorang perokok. Tapi gua mikir, ngapain sih ngerokok itu? biar dibilang gaul? ah enggak, walau tanpa ngerokok gua juga masih bisa nongkrong minimal sebulan sekali di mall atau tempat femes anak gaul, gua juga masih pernah ke touring touring ke curug terus share share foto di sosmed. Biar temen lu banyak? yaelah, jumlah temen gua juga masih lebih banyak kali dibanding uang jajan kalian wahai para perokok. Biar ngikutin orang orang? iya sih classic banget, daripada gak ngerokok nanti kena asep asep nya juga mending ngerokok aja sekalian. Tapi alhamdulillah keluarga gua ga ada yang ngerokok, jadi udara yang gua hirup tiap harinya seger seger. Ngapain gua ikut ikutan orang lain ngerokok kalo alesannya gajelas gitu: balik lagi dari awal, Gua orangnya punya prinsip kuat. Gak gampang untuk ikut ikutan ngefollowers-in orang. Malah gua tertantang banget untuk jadi pedoman hidup orang orang. Asik. Pedoman hidup.

Soal essay bobot 50 point.

1. Sebutkan tujuan Anda main instagram?

Jawab:

  • Biar dibilang gaul
  • Biar ga ketinggalan info info gaul
  • Biar bisa update kesibukan
  • Nyalurin hobby fotografi
  • Fasilitas mendekatkan diri sama fans
  • Untuk dagang.
  • Untuk stalking.
  • Untuk anonim.
  • Karena temen temen udah pada maen ini.
Nah mungkin jawaban jawaban diatas termasuk jawaban lu lu pada. Tapi gua enggak. Okelah kalo boleh jujur mungkin sebagian emang bener, tapi itu cuma bonus. Tujuan gua sebenernya itu, sebagai media cerita sehari sehari:) gua punya masalah atau kegalauan, gua langsung bercerita lewat foto. Itu aja sih tujuan utamanya.


Daannn itu dia diatas akun instagram gua yang katanya 'cuma dijadiin ajang cerita' aja. Gua kalo lagi bikin caption kadang udah kaya wow fakta, panjang banget. Jadi gua ceritain aja deh yah sekalian disini isi dari foto foto gua di instagram sekalian sama ceritanya. hehee.

1.

"Disini masih ada yang masih bingung mau ngelanjutin kemana setelah sma? Kalo gitu kita sama.

Dari awal gua milih ips, gua udah fix banget mau masuk hukum. Tapi itu semua kebantai sama argumen dari keluarga gua yang pada bilang "kalo niatnya mau nyari uang mah jangan masuk hukum yas" atau "emang udah siap jadi munir? Terjun di hukum itu butuh keberanian besar" atau yang lebih religiusnya pendapat "kalo aku sih daripada ngafalin undang undang, mending hafalin quran" atas dasar bantaian semua argumen itu, gua mundur.

Dari hukum gua tertarik ke politik, terus karena suatu sebab gua juga tertarik sama sejarah. Bahkan gua juga sempet jatuh cinta sama ekonomi. Tapi perjalanan hidup gua yang semakin mendewa-sa malah bikin gua tertantang masuk jurusan komunikasi. Dan bismillah, gua kuatin niat gua masuk komunikasi dengan masukin doa doa di tiap sholat supaya lolos snmptn ilkom. Apalagi saat itu ada roadshow dari uns dan bikin gua makin tertarik masuk ilkom uns. Solo.

Tapi semua itu berubah sejak 4 hari yang lalu. Terserah kalian semua mau bilang gimana, awalnya gua juga ngeraguin dan ngebecandain 'jawaban' dari sehabis sholat istiqoroh. Tapi bener. Gua kira cuma mitos atau apa, setelah gua masukin doa pengen masuk uns jurusan ilkom gua langsung dapet mimpi. Mimpi buruk. Jawaban gua langsung dikirim gapake ngaret. Disitu gua dikasih wangsit kalo ternyata gua bakal gagal masuk komunikasi di snmptn, gua bener bener di mimpiin kondisi dimana pas pengumuman snmptn, gua gak lolos. Untung cuma mimpi. Pagi itu juga gua langsung hunting website website lagi dan tanya dari 0 buat milih jurusan kembali.
UN masih sekitar 3 bulan lagi. Masih ada kesempatan sekitar 12x lagi gua make baju batik ini. Tapi sampe sekarang gua masih bingung mau masuk mana, ada yang bisa bantu? 😂😂
💁🏻🙆🏻🙅🏻💁🏻🙆🏻🙅🏻🙆🏻👪"

Disini gua lagi ada di kondisi galau mau lanjut kemana karena suatu sebab akibat. Dan alhamdulillah, setelah gua curhat di instagram banyak temen temen gua yang komen dan ngasih saran. Btw, itu batik sekolah gua yah. Ingetin gua untuk make batik ini kalo lu undang gua di pernikahan lu nanti. Heee~

2.




















"Sebab, hanya dengan memandang wajahmu saja, aku sudah tau semuanya tentang mu, Juga keadaanmu saat ini."

Singkat, padat dan jelas. Tapi maknanya dalem. Disini gua gak mencoba untuk ngecopas quote biar kaya orang orang, enggak. Gua cuma bikin caption apa yang lagi dirasa aja. Soal cinta. Iya, bener. Ini sebagai jawaban dari kekeselan gua aja sama orang orang yang tiap hari ngasih info ke gua soal cewek yang gua suka. Padahal mah, gua gak butuh butuh banget info nya. Bikin perih/? Gua lagi finger print, tiba tiba ada yang bilang "eh yas si doi kok naek angkot?" gua lagi makan bekel ada yang dateng terus bilang "eh yas tadi gua ketemu doi di kantin WKWKWKWK" kesel guaa. Apalagi kalo udah berbau gossip gossip dan issue yang gajelas. Maka dari itu, yaudah. Gua klarifikasi aja biar jelas ke temen temen gua lewat foto ini. 'Gua gak butuh info lu semua, karena dengan memandang wajahnya aja, gua udah tau semua tentang dia'. Hehe.

3.




















"Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang beterbangan." Qs.al-qariah 1-4

Ternyata bukan cuma rasa 'nyaman' aja yang bisa bikin terbang, tapi pas kiamat juga bakal lebih diterbangin. Jangan lupa banyakin ibadah guys 🙏🏻🙏🏻🙏
🏻"

Sejujurnya, gua agak agak jarang nonjolin sisi agama di setiap akun sosmed gua. Tapi berhubung tadi sore gua abis dapet ceramah sebarkanlah ilmu walau hanya seayat. Ya gua kutip aja ayat al-quran. Oiya fyi, yang beterbangan itu kapas ya. Dan gua sendiri yang nebarin, bukan orang lain. Gua yang nebar, gua yang ketawa ketawa sendiri. Hehe.

4.




















Sesulit apapun masalah yang kau hadapi, jangan lupa untuk selalu tersenyum. Tersenyumlah, maka dunia pun akan tersenyum kepadamu. Tersenyumlah, karena sebaik baiknya make up adalah senyum. Bukan wardah, apalagi ratu mustika.

Semangat 💪💪💪💪
"

Kalo gak salah ini gua share pas lagi masa masa sulit. banyak masalah dirumah, banyak masalah disekolah, banyak urusan organisasi dan situasi sulit lainnya. Tapi walaupun begitu, ilyas muttaqin tetep seorang yang periang kan didepan kalian? hehe.

5. 


Berada di sebuah keluarga yang mementingkan pendidikan itu suatu kebanggaan bagi gua. Ya, walaupun ga punya banyak materi tapi seenggaknya keluarga gua dibesarkan dengan edukasi. Punya 'banyak' kakak yang bisa dijadiin contoh itu bisa diliat dari 2 sisi: Banyak orang bilang ini suatu kebanggaan, ah kata siapa. Bagi gua ini malah suatu beban. Bayangin aja:

1. Ulya amaliya
S1= HI UGM
S2= HI UI

2. Wildan sholeh
S1= Teknik sipil ITB

3. Sabila rosyidah
S1= Gizi UNSOED

Dibanding bandingin itu ga asik, tapi berusaha jadi diri sendiri ditengah banyak perbedaan juga itu ga asik. 2 tahun lalu, gua udah pernah nulis kegalauan dan nyasar nya gua dalam dunia persekolahan keluarga di http://ilyasmuttaqin.blogspot.com/2013/08/dear-diary-inilah-sma-ku.html?m=1. 
Masa iya, tahun depan gua harus jadi yang terbuang lagi di bidang pendidikan? Khususnya, di keluarga gua. Hehehehe.

Ilyas muttaqin, siapa?
#Unpad2016 #EhApaUB2016AjaYa#FHapaIlkom #DoainAja 
"

Mungkin dari cuma cerita ini aja kali yak yang paling klimaks dari semua cerita cerita bergambar gua di instagram. Abisan, sampe dengan H-76 hari UN ini gua masih bingung masuk kemana. Ya gara gara masalah internal ini sih. Sejujurnya, gua ga ada masalah sama peta persaingan temen temen kelasan gua anak sama anak anak ipa soal rebutan jatah kursi jurusan. Kalo emang berantem ya berantem, kalo bersaing ya ayo bersaing gausah mandang jurusan. Tapi emang, kadang musuh terbesar itu justru dateng dari orang orang terdekat kita. Gua udah dikasih beban yang bisa dibilang berat banget. Lengkapnya gua ceritain abis ini post ini deh yak!

.
.
.
.
.
.

Mungkin segitu aja dulu cerita cerita gua yang bisa gua retell disini. Sisanya, bisa lu lu pada cek sendiri dah di instagram gua. Kalo belom puas, silahkan kontak gua buat nanya makna dibalik post nya hehehe insya allah semuanya bisa gua pertanggung jawabkan kok filosofi serta latar belakang gua ngeshare cerita nya. Intinya, gua udah menciri khas kan instagram gua itu dengan 'Caption' yang panjang panjang! terserah waktu itu gua dibilang alay karna masang caption kok panjang panjang banget, kenapa gak "morning:)" atau "no make up today" atau "my best friend since 20000 and still counting~" atau apalah. GUA GA NGIKUTIN TREND! kalo emang perlu lawan arus ya lawan arus. kalo emang sebelumnya udah ada yang begini, yaa gua mencoba untuk gak mengikuti orang itu. Gua berusaha untuk menciri khaskan diri gua sendiri. Tanpa terpaku dengan orang lain.

Terimakasih~